Archive

Posts Tagged ‘Kopi Nusantara’

Kopi Indonesia: Untuk Dunia dan Benteng Konservasi

October 22, 2020 Leave a comment
Kopi Indonesia

Indonesia punya banyak varietas kopi terbaik berdasarkan data geografis. Semua kopi spesial di Indonesia ditanam dekat gunung api.

Jenis kopi yang saat ini berkembang di Indonesia dan harganya sangat ekonomis karena rasanya yang khas adalah arabika, robusta dan liberika.

Industri kopi, saat ini memandang, perkebunan berkelanjutan adalah persyaratan pertama untuk melakukan bisnis, dan ketelusuran produk adalah syarakat kedua. 

Program kopi lestari dapat diterapkan sebagai salah satu cara meningkatkan produksi kopi di Indonesia. Tentunya, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan tanpa merusak hutan. 

Kopi Indonesia memiliki cita rasa tinggi atau spesifik. Mengapa? Ini dikarenakan Indonesia berada di wilayah sangat strategis atau istilahnya di kawasan cincin api yang banyak gunung api.

“Bahkan bisa disebut, Indonesia adalah surganya kopi dunia. Indonesia punya banyak varietas kopi terbaik berdasarkan data geografis. Semua kopi spesial di Indonesia ditanam dekat gunung api,” terang Agung Wahyu Susilo, Direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, dalam webinar Mongabay Indonesia dengan Yayasan KEHATI bertajuk “Kopi Indonesia untuk Dunia” pada Rabu [30/9/2020].

Jenis kopi yang saat ini berkembang di Indonesia dan harganya sangat ekonomis karena rasanya yang khas adalah arabika, robusta, dan liberika.

“Di Indonesia daerah pengembangan kopi berada pada ketinggian 20 – 1.600 meter dari permukaan laut, tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.”

Biji kopi arabika yang merah dipetik dari pohonnya.

Agung mengatakan, di Indonesia kopi ditanam pada ketinggian beragam, tergantung kondisi iklim untuk adaptasi kopi. Kopi arabika ditanam pada ketinggian 1.000 – 1.600 m dpl dengan curah hujan 2.000 – 3.500 mm per tahun. Sementera robusta pada ketinggian 40 – 900 m dpl dengan curah hujan 1.500 – 3.500 mm per tahun.

Ini berbeda dengan liberika yang hanya cocok pada ketinggian 20 m dpl atau pada lahan gambut dangkal, dengan curah hujan 2.000-2.500 mm pertahun.

“Liberika ditanam di gambut dan belum meluas, robusta di dataran rendah, sementara arabika bagus di dataran tinggi,” ujarnya.

Agung mengatakan, di Indonesia sudah dikembangkan berbagai varietas kopi robusta maupun arabika dengan kualitas cukup baik yang tahan beberapa jenis penyakit karat daun dan parasit. Harus diingat, kopi tidak boleh ditanam monokultur. Sangat bagus kebun dibuat tumpang sari atau tanam campur atau agroforestry.

“Penting diperhatikan adalah antara tanaman kopi dengan tanaman tumpang sari bukan merupakan inang bagi tumbuhnya hama atau penyakit. Tanaman tumpang sari juga tidak membutuhkan pestisida,” ungkapnya.

Biji kopi dijemur di bawah terik matahari.

Robertus Tri Hastoaji, Sustainable Manager PT. LDC Trading Indonesia menyebutkan, di Indonesia sebagian besar kebun kopi itu milik masyarakat atau perkebunan rakyat. Sangat sedikit milik perusahaan.

“Hal ini yang menyebabkan banyak melibatkan masyarakat, khususnya petani.”

Industri kopi, saat ini memandang, perkebunan berkelanjutan adalah persyaratan pertama untuk melakukan bisnis, dan ketelusuran produk adalah syarakat kedua.

“Bagaimana kopi ini berkelanjutan dan lestari serta tidak merusak lingkungan, itu sangat penting.”

Saat ini, tambah Robertus, para konsumen di luar negeri mulai mempertanyakan asal kopi yang mereka beli. Mereka ingin memastikan, kopi tersebut tidak mengancam kelestarian lingkungan, tidak banyak menggunakan pupuk kimia, serta adanya peningkatan kesejahteraan petani.

“Saat ini, menanam kopi harus berpikir ke arah berkelanjutan,” ungkapnya.

Kopi Untuk Menjaga Hutan

Aliansi Konservasi Alam Raya [Akar] Network sejak 2012, telah melakukan pendekatan kepada masyarakat di kaki Gunung Kerinci, untuk bertani dengan pola berkebun. Masyarakat diajak menanam kopi dengan meninggalkan pola lama.

Emma Fatma, Koordinator Akar Network menyebutkan, kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat [TNKS] sering dirambah masyarakat untuk dijadikan lahan perkebunan.

“Masyarakat masih menggunakan lahan di luar kawasan konservasi belum optimal, sehingga mereka meninggalkan lahan lama dan mencari lahan baru termasuk di dalam TNKS,” sebutnya.

Emma mengatakan, masyarakat di Renah Pemetik, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, awalnya selain menanam sayuran juga kopi robusta di kebun mereka yang ketinggiannya mencapai 1.000 – 1.500 m dpl. Hal ini tentunya tidak sesuai.

Biji kopi arabika yang sudah kering disortir untuk mendapatkan yang terbaik di pabrik Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh

Emma dan tim memberikan pemahaman dan pendampingan kepada masyarakat cara berkebun yang lebih menghasilkan secara ekonomi dan tidak bermasalah dengan hukum. Masyarakat diajak menanam kopi arabika karena sesuai dengan wilayah di atas ketinggian 1.000 m dpl.

“Kami menawarkan masyarakat menanam kopi di lahan kritis atau sudah ditinggalkan. Pendampingan ini butuh waktu lama, karena masyarakat sulit menerima perubahan pola bertani atau berkebun,” ujarnya.

Namun, setelah kopi panen, terlihat adanya peningkatan pendapatan petani hingga 30 persen. Hal ini juga menjadikan terjadi penurunan perambahan di TNKS, karena masyarakat mulai disibukkan mengurus kebun kopi mereka.

“Kebun sayur saat ini telah digantikan kopi arabika. Masyarakat harus benar-benar diberikan pendampingan sehingga mereka mengubah kebiasaan merambah dengan berkebun permanen,” ungkap Ema.

Kopi Arabika yang telah diroasting, di pabrik kopi Takengon, Aceh Tengah, Aceh

Direktur Program Yayasan Kehati, Roni Megawanto mengatakan, program kopi lestari dapat diterapkan sebagai salah satu cara meningkatkan produksi kopi di Indonesia. Tentunya, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan tanpa merusak hutan.

Kopi lestari memiliki karakteristik berkebun di luar kawasan konservasi, merehabilitasi lahan kritis, diterapkan dengan pola agroforestry dan pertanian organik. Peningkatan mutu dan kesejahteraan petani, serta perdagangan yang adil adalah hal penting yang diperhatikan.

“Kebun kopi bisa menjadi benteng alami untuk melindungi kawasan konservasi dari berbagai tekanan, seperti perambahan dan kegiatan ilegal lainnya.”

Program kopi lestari yang saat ini dilaksanakan Yayasan KEHATI untuk jenis arabika diterapkan di sekitar kawasan Cagar Alam Dolok Sibual-Buali, Provinsi Sumatera Utara, serta Taman Nasional Batang Gadis dan TN Kerinci Seblat.

“Sementara jenis robusta telah dilaksanakan di beberapa tempat seperti di Bengkulu dan Lampung,” papar Roni.

Ketua Gayo Cupper Tim, Mahdi Usati beberapa waktu lalu mengatakan, kopi arabika sangat membutuhkan hutan dan terganggu jika suhu di sekitar kebun meningkat.

“Jika suhu meningkat berpengaruh pada ketahanan terhadap hama atau penyakit, juga citarasa kopi itu sendiri.”

Bahkan, lanjut pegiat kopi Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues ini, petani kopi di dataran tinggi Gayo, Provinsi Aceh, mulai merasakan dampak perubahan iklim. Cuaca yang tidak menentu membuat tanaman kopi mulai diserang penyakit.

“Pelestarian hutan di sekitar kebun kopi sangat penting. Ekosistem harus dijaga agar keseimbangan alam tercapai sehingga tanaman kopi terpelihara baik,” paparnya.

Rahmadi R, October 4, 2020

Source:

Namoura Lintong Arabika Bubuk

September 22, 2020 Leave a comment
Kopi Lintong

Pencinta kopi Nusantara pasti mengenal produk kopi unggulan Indonesia ini. Namanya Kopi Litong. Kopi berkualitas sangat bagus ini merupakan salah satu produk kopi unggulan Pulau Sumatra. Dua produk lainnya yakni Sidikalang dan Gayo.

Kopi arabika lintong, atau biasa disebut kopi lintong saja, telah dikemas apik dan menjadi oleh-oleh favorit para pelancong di Danau Toba, Sumatra Utara (Sumut).

Tak hanya di pasar lokal dan nasional, kopi beraroma khas ini juga telah merambah ke pasar internasional. Para pencinta kopi pasti mengenali rasanya yang spicy bercampur herba, rempah, kacang atau coklat.

Kopi lintong berasal dari Humbang Hasundutan (Humbahas) yang merupakan kabupaten hasil pemekaran Tapanuli Utara pada 2003 lalu. Sejak 1800-an masyarakat setempat meyakini sudah mengenal komoditas bernilai jual tinggi ini.

Kopi ini diperkenalkan Belanda di kota pegunungan itu melalui tanam paksa. Tanah yang subur dan ketinggian yang pas (lebih dari 1.000 mdpl) menjadikan arabika tumbuh baik di sini. Namun, tak banyak yang mengetahui kapan kopi lintong mulai dibudidayakan warga setempat.

Namoura Coffee menghadirkan untuk kalian para penikmat kopi berkualitas, Arabika  Lintong Bubuk yang memiliki citarasa yang khas, kekentalan yang baik dan keasaman seimbang serta memiliki rasa coklat dan rempah-remah dalam tiga kemasan, yakni: 250 gram, 500 gram, dan 1 Kg.

Robusta Pun Tak Hanya Soal Pahit Saja

September 11, 2020 Leave a comment

Robusta di era kini dianggap kopi kelas dua. Mungkin karena rasanya tak sekompleks arabika atau mungkin karena kafeinnya yang dua kali lipat lebih tinggi juga.

NAMUN banyak yang kurang tahu bahwa robusta yang dianggap kopi pahit dengan kafein yang tinggi ini ternyata juga bisa nikmat. Kenikmatan pada robusta bisa hadir dari kompleksitas rasa yang dibawanya meski mungkin tak ‘semeriah arabika’.

Di artikel sebelumnya saya pernah membahas soal kekeliruan tentang robusta dan ternyata banyak respon positif. Di artikel ini saya hanya ingin memaparkan beberapa opini berdasarkan pengalaman sendiri menikmati robusta. Robusta tak melulu pahit saja. Kalimat ini bisa dipertanggung jawabkan karena saya pernah mencicip satu fine robusta yang rasanya manis karamel, body medium dan jauh dari rasa ‘karet’ dan gosong.

Bahkan Indonesia sendiri menurut Mia Laksmi Handayani, seorang R-Grader sangat berpotensi menghasilkan robusta-robusta terbaik. Tanah Indonesia sangat luar biasa subur untuk tumbuhnya robusta yang tak kalah dari negara penghasil robusta lain seperti Viet Nam.

Satu-satunya yang harus dipahami oleh kita semua adalah robusta bukan hanya sekadar campurna sekian persen house blend demi rasa yang lebih tebal atau minuman kopi tubruk tradisional yang hanya mampu dinikmati ‘kaum tua’. Robusta jika diproses sedari hulu dengan benar ternyata mampu memberi kenikmatan yang membuat siapapun berdecak kagum.

Lalu apa yang membuat robusta kerap dianggap kopi pahit yang menyiksa? Mungkin karena para pelaku industri kopi tidak melihat robusta sebagai sesuatu yang potensial. Jadi pengolahannya belum maksimal. Cukup dimengerti karena untuk menciptakan robusta yang benar-benar baik diperlukan uang dan waktu. Jika sudah begini dan tidak ada pasar yang mau menghargai robusta dengan harga tinggi tentu akan merugikan para pelakunya.

Saya percaya kok jika pasar sudah siap dengan fine robusta, pasti akan ada orang-orang yang mendedikasikan dirinya untuk memproses robusta enak. Lalu jika sudah enak tentu asumsi tentang ‘kepahitan robusta’ ini bisa diruntuhkan. Tapi, untuk menuju ke situ prosesnya panjang dan harus melibatkan banyak pihak.

Beberapa tahun lalu saya masih seperti kamu yang menganggap kopi robusta tidak seksi. Sampai secangkir kopi hitam nikmat bernama robusta saya teguk dan rasanya tak ada pahit-pahitnya.

Sejauh ini, kopi robusta dari mana yang jadi favoritmu? Coba kasih tahu karena saya berniat mencoba juga!

Kekeliruan Soal Robusta

September 10, 2020 1 comment

Industri spesialti kopi ‘sekarang’ ini sering menganaktirikan kehadiran robusta. Untuk beberapa kalangan, robusta adalah ‘itik buruk rupa’ yang dipandang sebelah mata.

PADAHAL jauh sebelum industri ini merebak dan di setiap penjuru kota berdiri kedai kopi, robusta pernah berjaya. Dengan rasa yang khas dan kadar kafein yang tinggi robusta pernah jadi primadona. Semua orang mendamba robusta, mencintai pahit dan kuatnya serta tergila-gila pada energi yang dia berikan sesaat setelah teguk.

Industri bergeser, begitu pun kedudukan robusta. Arabika memenuhi setiap panggung karena dianggap flavorful dan memiliki rupa-rupa rasa dan aroma, kafeinnya juga rendah sehingga ‘aman’ dikonsumsi siapa saja. Robusta dianggap ‘anak tiri’, minuman orang-orang ‘dulu’, minuman para tetua, para pekerja kasar yang tak peduli soal rasa dan kualitas.

Padahal mereka tak tahu saja bahwa robusta juga ada kelasnya. Malah ada namanya fine robusta yang merupakan robusta berkualitas tinggi dan ada q-grader-nya juga. Di Viet Nam saya melihat bahwa robusta masih dicintai. Selain dijadikan ca phe sua da, robusta yang kebanyakan datang dari daerah Dalat ini berkualitas baik dengan karakteristik rasa yang tak melulu pahit saja. Mungkin robusta dari Viet Nam adalah salah satu robusta terbaik yang pernah saya coba. Malah diseduh manual pun tetap sedap. Tak sekedar dicampur susu atau ditubruk saja.

Robusta Sidikalang Bubuk Bold
Robusta Sidikalang Bubuk Gold

Robusta bisa juga enak, flavourful, menyenangkan dan dinikmati sama kelasnya dengan arabika hanya saja jika para petani dan mereka yang terlibat dalam prosesnya di hulu tahu bagaimana ‘mengasuhnya’. Pun para roaster juga bisa membantu ‘mengeluarkan’ cita rasa yang tak main-main jika mengenal lebih dalam biji ini.

Kita marilah berhenti menganggap robusta kopi murah dan tak nikmat. Dalam menikmati robusta dibutuhkan pepatah lama tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka nikmat pun turut melayang. Meski umumnya kita temukan di pasar saja, jangan sedih karena kini robusta pun masuk kedai kopi. Tak hanya jadi campuran espresso blend atau ‘kopi susu kekinian’, robusta yang baik pun bisa diseduh dengan ragam cara.

Mari kita memberi kesempatan pada robusta sekali lagi, agar tak arabika saja yang bisa kita nikmati.

Mengenal Kenikmatan Kopi Sumatera, Kopi Terbaik Dunia

September 5, 2020 Leave a comment

Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor kopi terbesar di dunia. Ada banyak sekali jenis kopi yang tumbuh di indonesia. Salah satunya adalah kopi yang berasal dari sumatera. Bagi peminat kopi, pasti tidak asing dengan nama kopi sumatera. Ini. untuk lebih jelasnya kita akan membahas semua tentang kopi asli sumatera.

Apa Itu Kopi Sumatera

Seperti namanya kopi ini berasal dari sumatera utara. Memiliki cita rasa yang komplek dan berat. Selain itu teksturnya lebih halus dibandingkan jenis kopi lain di dunia. Proses pengelolaannya bisa memakai cara semi washed atau dry processed. Untuk jenis kopi yang tumbuh di pesisir selatan sumatera, dikenal dengan nama kopi lintong. Untuk yang tumbuh di bagian barat. Dikenal dengan kopi gayo dan masih banyak jenis kopi yang berasal dari sumatera lainnya.

Sebagian kopi yang berkualitas di indonesia memang berasal dari sumatera. Kopinya memiliki kekhasan tersendiri. Bahkan di daerah lampung, satu tahun bisa menghasilkan lebih dari 1,5 ton kopi per hektarnya. Masih banyak kebun kopi di sumatera. Sehingga setiap tahunnya selalu dihasilkan kopi yang banyak.

Asal Mula Kopi Sumatera

Kopi sumatera tidak hanya dikenal oleh masyarakat indonesia saja. Bahkan ke popularan kopi ini sampai ke penikmat kopi di luar negeri. Bahkan di amerika serikat, kopi dari sumatera ini laris manis. Asal mula kopi sumatera ini sudah ditanam sejak zaman dulu. Dikembangkan oleh petani lokal, sehingga menghasilkan kopi yang berkualitas dengan tekstur yang enak. Ada kopi lampung, kopi sidakalang, kopi aceh, kopi gayo dan masih banyak lainnya.

Manfaat Kopi Sumatera

Ternyata konsumsi kopi juga memiliki banyak manfaat. Tak hanya untuk mengatasi rasa kantuk saja. Berikut ini manfaat kopi sumatera yang harus anda ketahui:

Bisa meningkatkan memori

Kafein yang ada di kopi ternyata bisa meningkatkan memory. Penyakit alzheimer dan dementia merupakan penyakit yang berhubungan dengan memory. Menurut sebuah penelitian, dengan konsumsi dua gelas kopi setiap harinya. Dapat membantu ingatan lebih lama. Sehingga bisa mencegah terkena penyakit alzaimer atau dementia.

Mencegah Kanker

Konsumsi kopi setiap harinya, ternyata bisa mencegah terkena penyakit kanker endrometrium. Hal ini dikarenakan kandungan didalam kopi bisa menjaga kandungan hormon estrogen dan insulin didalam tubuh. Selain itu kopi mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Sehingga perkembangan sel kanker akan terhambat. Untuk pemilik maag, lebih baik batasi konsumsi kopi.

Mencegah Penuaan Dini

Tidak ingin cepat tua dan keriput, cobalah untuk konsumsi kopi sumatera secara rutin. Kopi mengandung antioksidan, sehingga bisa menghilangkan racun didalam tubuh dari radikal bebas. Ini akan membuat sel beregenerasi dengan baik. Akhirnya keriput hilang dan penuaan dini tidak terjadi. Kulit menjadi lebih bersih dan sehat.

Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Jika anda ingin menurunkan berat badan dan membakar lemak, konsumsi kopi bisa membantu. Supaya pembakaran lemak efektif, anda harus meningkatkan sistem metabolisme terlebih dahulu. Olahraga termasuk cara untuk meningkatkan sistem metabolisme. Tetapi konsumsi kopi juga bisa membantu meningkatkan sistem metabolisme tubuh. Kandungan kafein didalam kopi ternyata bisa meningkatkan metabolisme, sehingga lemak cepat terbakar.

Jenis-Jenis Kopi Sumatera

Setelah mempelajari tentang apa itu, asal usul dan manfaat dari kopi asal sumatera ini. Kita akan membahas lebih jauh tentang jenis kopi sumatera yang banyak sekali. Berikut ini penjelasannya.

Kopi Sidakalang

Kopi sidakalang tumbuh di daerah sumatera utara. Memiliki rasa dan aroma yang khas. Daerah ini berada di pegunungan, membuat pohon kopi bisa tumbuh dengan subur. Lokasinya dekat dengan bukit barisan. Memiliki ketinggian sekitar 1300-145- mdpl. Kadar bitterness dari kopi sidakalang cukup instens dan tinggi. Sehingga agak pahit rasanya. Proses pengelolaan dengan cara giling basah.

Kopi Lintong

Namoura Lintong Arabika

Kopi lintong pertama kali masuk ke Sumatera pada tahun 1988, dibawah oleh kolonial belanda. Pertama kali ditanam di daerah bukit barisan yang dekat dengan danau toba. Selain itu juga ditanam di daerah kecamatan linting nihuta. Inilah alasan kenapa diberi nama kopi lintong. Memiliki aroma yang khas dan rasa yang kuat.

Tumbuhnya di daerah kabupaten humbang hasundutan. Lebih tepatnya berasa di kecamatan lintong nihuta dengan ketinggian 1400-1450 mdpl. Ada di danau toba dan kecamatan dolok sanggul dengan ketinggian 1450-1600 mdpl. Ciri-ciri dari kopi lintong antara lain memiliki rasa seperti dark chocolate, aciditynya rendah, bentuknya lebih tebal dan herbal. Proses pengelolaannya dengan cara giling basah.

Kopi Gayo

Namoura Gayo Arabika

Kopi gayo berasal dari dataran tinggi aceh sumatera. Wilayah ini terkenal sebagai kota penghasil kopi berkualitas, Sebagian besar jenis kopi yang diproduksi adalah jenis kopi arabika. Sudah banyak penghargaan yang didapatkan oleh kopi gayo. Ada sertifikat fair trade, indonesia specialty coffe dan masih banyak lainnya. Wilayah tumbuh kopi gayo di sekitar daerah takengon, aceh tengah, gayo lues, dan bener meriah. Ketinggiannya sekitar 1200-1700 mdpl. Untuk pecinta kopi, wajib mengunjungi daerah ini untuk menemukan kopi terbaik di indonesia.

Ciri dari kopi sumatera ini memiliki rasa yang sangat kompleks. Semua rasa, aroma dan tekstur dari kopi gayo sangat sempurna. Tidak ada yang dominan satu sama lainnya. Sehingga memiliki rasa yang benar-benar enak. Bahkan after tasternya cukup panjang. Aromanya sangat enak, aciditynya seimbang dan bodynya juga sedang. Proses pengelolaannya dengan honey, washed process atau natural. Anda wajib untuk menikmati kopi paling enak di indonesia ini.

Kopi Tanah Karo

Kopi tanah karo sudah popular sejak tahun 1900an. Pada waktu itu tentara belanda, membawa kopi ini ke Eropa. Sehingga makin banyak orang yang suka dengan kopi tanah karo ini. Salah satu kopi sumatera ini memiliki rasa yang unik. Sebagian besar kopi yang ditanam di tanah karo jenis arabika. Lokasi penanamannya sekitar kabanjahe, berastagi dan lereng gunung sinabung. Ketinggian sekitar 1275 -1300 mdpl. Rasa kopi karo sedikit ada rasa jeruknya. Jadi seperti ada rasa asam-asam jeruk. Untuk proses pengolahannya dengan cara giling basah.

Kopi Minang Solok

Dulu kopi minang solok tidak begitu terkenal. Masih sedikit orang yang tahu. Tetapi 2 tahun yang lalu, kopi ini semakin popular dan menjadi pilihan kopi terbaik dari sumatera. Berasal dari daerah dataran tinggi solok. Tempat tumbuhnya dekat dengan gunung talang yang memiliki ketinggian 1200-1600 mdpl. Dibandingkan jenis kopi lainnya, kopi minang solok memiliki rasa yang lebih ringan. Rasanya seperti ada rasa buah-buahan. Rasanya hampir mirip dengan kopi afrika. Jika anda tidak suka kopi pahit, kopi minang solok bisa menjadi pilihan yang tepat. Proses pengelolaannya dengan cara honey, washed dan natural.

Kopi Bengkulu

Kopi bengkulu tentunya berasal dari bengkulu. Sebagian besar kopi yang ditanam disini adalah jenis kopi robusta. Di tanam sekitar gunung kaba yang memiliki ketinggian berkisar 800-1400 mdpl. Rasa dari kopi bengkulu bervariasi. Ada yang rasanya seperti buah-buahan, ada yang rasa kakao dan bahkan ada yang rasa rempah-rempah. Untuk proses pengolahannya dengan fully washed atau semi washed.

Kopi Kerinci

Daerah kerinci menghasilkan kopi robusta. Ada beberapa tempat yang menghasilkan kopi arabika. Bahkan pada tahun 2014, ada beberapa tempat yang mulai memproduksi kopi liberica. Banyak ditanam dilereng gubung kerinci. Dengan ketinggian 500-1500 mdpl. Daerah ini kandungan organiknya sangat tinggi. Sehingga bisa menghasilkan kopi yang berkualitas. Selain di lereng gunung kerinci, juga ditanam di daerah batu ampar, gunung tujuh, solok selatan dan sungai penuh. Rasanya seperti campuran antara gerbal dan cinnamon. Kaya dengan rempah-rempah. Proses pengolahan dengan full wash atau giling basah.

Kopi Lampung

Jenis kopi selanjutnya adalah kopi lampung. Jenis ini memang sangat terkenal. Bahkan banyak perusahaan produksi kopi yang memiliki perkebunan didaerah sini. Sebagian besar kopinya adalah kopi robusta. Tempat penanamannya ada di lampung tengah, lampung barat dan tanggamus. Memiliki rasa seperti coklat yang komplek dan tinggi. Proses pengolahannya masih natural atau cara tradisional.

Itulah beberapa jenis kopi sumatera yang bisa anda konsumsi. Setiap jenis memiliki rasa, aroma dan tekstur yang berbeda-beda. Jadi pilihlah varian kopi yang paling anda sukai.

Keunggulan Kopi Robusta Yang Bisa Dimanfaatkan Oleh Petani Kopi

Kopi Bubuk Robusta Sidikalang Gold 1 Kg

Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan flora dan faunanya. Salah satu fauna yang memberikan kontribusi terbaik pada pendapatan negara adalah tanaman kopi. Tanaman kopi memang banyak ditemukan di dataran tinggi di Indonesia. Tanaman kopi yang menghasilkan biji kopi ini memang tidak asing lagi bagi telinga kita. Masyarakat Indonesia bahkan membudidayakannya sehingga bisa di ekspor ke negara lain di seluruh dunia. Jenis dari kopi di Indonesia pun sangat beragam mulai dari kopi arabica, kopi robusta, kopi Liberika dan masih banyak lainnya. Jenis tanaman kopi ini memang bukan asli Indonesia namun sebagian dari kopi ini dibawa penjajah yang secara tidak sengaja dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia.

Salah satu kopi yang sangat menarik banyak perhatian para penikmat kopi adalah jenis kopi Robusta. Kopi jenis ini memang sangat unik dan juga sangat pas untuk semua kondisi. Menyeruput minuman kopi dari jenis robusta ini menambah kenikmatan tersendiri bagi penikmatnya.

Lahan Penanaman Kopi Robusta

Robusta yang berasal dari kata ‘robust’ yang memiliki arti kuat. Hal ini dibuktikan dari tanaman yang memiliki postur cukup kekar dengan tingkat kekenyalan yang juga cukup kuat pula. Kopi jenis robusta ini merupakan salah satu jenis dari turunan spesies Coffea canephora. Jenis yang satu ini tumbuh di daerah dataran rendah yang berada pada ketinggian 400 sampai 800 meter dpl. Suhu optimal dari pertumbuhan tanaman kopi ini yaitu sekitar 24-30°C dengan curah hujannya yaitu 2000-3000 mm pertahun.

Kopi Bubuk Robusta Sidikalang Bold

Perubahan dari tanaman kopi ini akan terlihat pada umur 2,5 tahun dengan kecocokan daerah tropis serta budidaya penanaman yang cukup intensif. Daerah tropis yang cukup basah ini memberikan efek positif terhadap pertumbuhannya. Agar proses pembuahan biji berlangsung degan sempurna maka dibutuhkan waktu kering sekitar 3 sampai 4 bulan dalam setahun dengan beberapa kali intensitas hujan turun yang cukup untuk membuat pertumbuhannya normal.

Tidak hanya itu saja, tanaman dari jenis kopi ini juga dibutuhkan tanah yang gembur dan juga kaya akan bahan organik. Hal ini juga perlu didukung dengan tingkat keasaman tanah yang ideal. Biasanya tanaman kopi ini butuh keasaman sekitar 5,5 sampai 6,5. Selain itu juga dianjurkan untuk ditanam dibawah naungan pohon lainnya. Untuk beberapa jenis kopi lainnya, Indonesia juga banyak menanam tanaman kopi berdampingan dengan tanaman lain seperti tanaman teh, tanaman tembakau dan banyak lainnya.

Rasa Unik Kopi Robusta

00 Namoura 03

Menurut beberapa barista, jenis kopi robusta ini merupakan jenis kopi yang merajai Indonesia karena memang import kopi robusta ini sangat banyak ditemukan baik dalam Indonesia. Tidak hanya itu saja, jenis kopi yang satu ini memang memiliki citarasa yang lebih kuat dari yang lainnya. Hal ini dibuktikan dari tingkat rasanya yang sangat berbeda-beda. Dari barista salah satu café ternama di Seattke AS ini menyatakan bahwa kopi robusta sendiri memiliki rasa yang berbeda tergantung dari tempat asalnya. Untuk robusta arab dan juga Afrika lebih kuat akan rasanya yang sangat fruity atau penuh dengan aroma buah-buahan. Hal ini sangat jauh berbeda dengan kopi dari Indonesia yang mana keharuman dan rasanya lebih berasa dengan aroma tanah yang baru saja tersiram dengan air hujan. Tidak hanya itu saja, karena banyak rempah di daerah Indonesia juga membuat kopi robusta memiliki rasa seperti jamu.

Semua keunikan rasa yang dibedakan berdasarkan tempat asalnya ini memang tidak bisa ditentukan dengan pasti. Namun hal yang sangat pasti adalah bahwa kopi jenis robusta memiliki karakter sebagai produk unggulan dengan varietas yang sangat banyak. 99% kopi ini masuk ke Indonesia dan banyak sekali pecinta kopi yang menikmati keunikan yang dimilikinya. Walaupun asalnya berbeda-beda namun hal tersebut memberikan banyak sekali kelebihan lain yang mana varietas rasa yang dimiliki di setiap jenis kopi semakin beragam. Bahkan banyak penelitian yang sudah mengkombinasikan robusta dengan kopi jenis lainnya.

Perbedaan Robusta dengan Arabica

Perbedaan Arabika dan Robusta

Banyak sekali orang membandingkan antara kopi robusta dengan rabica. Kedua jenis kopi tersebut sama-sama populer dikalangan para penikmat kopi ini memang memiliki beberapa perbedaan yang terlihat signifikan. Perbedaan ini jelas terlihat dari sisi rasa, kandungan kafein, harga, serta keadaan lingkungan produksi. Perbedaan inilah yang mengenalkan kita kepada jenis dari arabica serta robusta. Untuk penjelasannya bisa dilihat berikut ini.

Rasa

Feature pertama yang terlihat jelas adalah pada teksturnya. Para penikmat kopi pasti mengutamakan seteguk rasa kopi yang dinikmati yang jelas terasa dilidah. Kopi rasa robusta memiliki macam rasa yang lebih kuat dari arabiaca. Rasa ini kerapkali terasa seperti kacang-kacangan atau rasa gandum. Hal ini memberikan penilaian tersendiri yang dianggap beberapa orang kualitas robusta lebih rendah dibanding arabica. Namun tidak semua robusta memiliki tekstur rasa seperti kacang-kacangan. Biasanya hal tersebut bergantung dari daerah asal biji kopi tersebut ditanam.

Kafein

Pendapat lain yang menjelaskan bahwa kopi robusta sangat jauh berbeda dengan arabica terdapat pada kandungan kafeinnya. Kandungan kafein kopi jenis robusta memiliki kandungan yang lebih tinggi dibanding dengan arabica. Sehingga hal ini berpengaruh terhadap rasanya. Jika dibanding dengan arabica, robusta memang terasa lebih pahit dibanding dengan yang lainnya. Bahkan kopi jenis robusta ini mempunyai kandungan cafein dua kali lebih banyak dibanding arabica.

Harga

Setelah jelas perbedaannya pada rasa dan juga kandungan kafeinnya, robusta juga termasuk kopi yang memiliki harga lebih murah dibanding dengan arabica. Hal ini sudah terbukti jelas dipasaran yang mana biasanya harga robusta 2 kali lebih murah dibandingkan dengan arabica. Tidak hanya itu saja, kopi instan yang biasa ditemukan di supermarket besar sekalipun menggunakan jenis robusta karena memang harga bahan kopi ini sangat murah dan bisa dikombinasikan dengan mudah.

Keadaan Lingkungan Produksi

arabika

Hal lain yang sangat jauh berbeda dengan kopi arabica adalah pada keadaan lingkungan produksinya. Kopi robusta yang jauh lebih mudah proses penanamannya ini memberikan keunggulan tersendiri. Karena banyaknya kopi jenis robusta yang ditanam membuat harganya turun. Tidak hanya itu saja, jenis ini bisa ditanam pada ketinggian sekitar 200-800 mdpl dan tidak mudah terserang hama. Daya tahan tanaman kopi jenis robusta ini memang sangat baik karena dibantu dengan kandungan kafeinnya yang tinggi sebagai toksin hama.

Walaupun terbilang jauh lebih unggul arabica dibanding dengan robusta, jenis kopi robusta ini memiliki keunggulan lain yang jauh berbeda dibandingkan dengan kopi arabica. Walaupun memang dari segi harga dan juga rasa memang terbilang jauh lebih unggul arabica namun jenis robusta juga merupakan tanaman yang memiliki daya tahan lebih unggul dibanding dengan arabica. Hal ini bisa dijadikan salah satu pemasukan bagi para petani kopi yang bisa menghasilkan lebih banyak biji dari kopi jenis robusta.

Dibalik Kisah Varian Kopi Dengan Rasa Unik, Kopi Lintong

Sebagian besar dari anda mungkin tidak atau belum pernah mengetahui tentang kopi lintong. Tak dapat dipungkiri memang jenis kopi yang satu ini cukup asing bagi telinga para penggemar kopi. Meskipun asing, varian kopi ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Kopi ini mempunyai cita rasa yang unik serta dapat meningkatkan gairah bagi para pecinta kopi. Jika anda tertarik untuk mencicipi jenis kopi yang satu ini, terlebih dahulu anda mengetahui bagaimana sejarah varian lintong hingga sampai ke Indonesia.

00 Kopi Arabika Lintong Bubuk

Lintong merupakan salah satu tipe kopi yang ternyata cukup tenar di Indonesia. Seperti yang kita tahu, Indonesia memang negara yang dikenal sebagai salah satu kawasan yang mempunyai keragaman jenis kopi yang sangat menarik. Diantara jenis kopi tersebut yakni kopi luwak yang telah menjadi salah satu produk unggulan kopi yang berasal dari Indonesia. Tidak hanya itu, kita juga bisa melihat adanya lebih dari satu ragam jenis kopi yang lain yang juga telah dikenal lebih-lebih di kawasan lintong nihuta, kawasan tapanuli utara. Jenis kopi tersebut dikenal sebagai produk kopi arabika.

Kopi Lintong dan Sejarahnya

Terkait dengan sejarah kopi lintong, ada histori yang cukup menarik dibalik varian kopi yang satu ini. Pasalnya, varian lintong didatangkan oleh pihak VOC yakni pada sekitar tahun 1750. Bagi anda yang sudah pernah mencicipinya, mungkin sudah mengetahui jika lintong merupakan tipe kopi yang dikenal mempunyai rasa asam yang berlebihan. Namun, anda dapat mencampurkannya dengan kopi robusta supaya bisa mengurangi rasa asam tersebut. Perlu diketahui juga bahwa lintong merupakan salah satu varian kopi terbaik dan hal ini sudah diakui oleh dunia.

Bagi anda yang ingin menikmati jenis lintong ini, anda tidak perlu jauh-jauh pergi ke pulau sumatera. Selain bisa mendapatkannya dengan cara order via online, di Jakarta sendiri ada beberapa cafe yang menyediakan kopi lintong sebagai salah satu menu unggulannya. Jika dilihat dari sudut pandang perkembangan industry kopi yang ada di Indonesia, ada segi positif yang dapat dilihat yaitu mampu menunjang pemerintahan dalam hal mengurangi angka pengangguran. Industri kopi yang ada di dalam negeri mampu menyediakan kesempatan usaha cukup menarik untuk anda yang berminat. Hal ini juga bisa menjadi ajang promosi untuk memasarkan kopi lokal dari daerah masing-masing dengan cita rasa yang unik, khas, dan berbeda-beda.

Saat ini, minuman yang berbahan dasar kopi sudah bisa dinikmati oleh semua orang dari berbagai golongan dan profesi. Hal ini terbukti dengan adanya minuman kopi yang ditawarkan di beberapa tempat makan mulai dari yang berjenis warung hingga di restaurant hotel berbintang lima. Minuman kopi juga cukup menarik karena mempunyai segi pemrosesan dan penyajian yang unik dan berbeda dengan jenis minuman yang lain. Hal ini pulalah yang membuat kopi mempunyai cita rasa yang khas dan menyediakan beragam pilihan dengan tipe kopi yang bermacam-macam pula. Tak ada salahnya jika sebagai penggemar kopi, anda mencicipi lebih dari satu varian kopi.

Kopi lintong merupakan salah satu jenis kopi yang wajib dicoba oleh pecinta kopi. Tipe kopi ini bahkan sudah menarik perhatian dari beberapa negara seperti Amerika, Jerman, Rusia, dan juga Belanda. Nampaknya, negara-negara di kawasan Asia juga mulai tertarik dengan kopi ini. Negara tersebut adalah Jepang, Korea, dan lainnya. Lintong memang diincar banyak industry kopi karena mempunyai kualitas yang bagus.

Lintong merupakan jenis kopi yang sudah dikenalkan sejak sekitar tahun 1888. Kopi ini pertama kali ditanam di kawasan bukit danau toba. Pada sekitar tahun 1988, tipe kopi lintong berhasil menjadi salah satu produk andalan yang berasal dari Sumatera Utara dan juga menyediakan varian lain seperti kopi Mandheling dan kopi Sidikalang. Sebagai rakyat Indonesia, sepatutnya kita bangga dengan kopi ini sebagai salah satu produk kopi khas Indonesia. Lintong bisa menjadi referensi bagi anda yang ingin menikmati tipe kopi baru. Kopi yang satu ini terkenal dengan rasa yang kental namun tetap lembut. Tak hanya itu, lintong juga dilengkapi dengan aroma yang wangi serta rasa asam yang khas.

Kopi Lintong, Varian Kopi yang Sudah Mendunia

Lintong atau Lintong Ni Huta merupakan kopi asli Sumatera Utara dan berasal dari daerah Lintong Nihuta, kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara. Kopi lintong ini sudah menembus pasar dunia serta diakui oleh para pecinta kopi sejati sebagai salah satu tipe kopi terbaik yang wajib dicicipi. Sebenarnya, lintong sendiri bukanlah nama spesies atau jenis tambahan dari kopi arabika dan robusta. Lintong merupakan nama sebuah brand-merk dagang yang sudah dipasarkan baik di pasar domestic ataupun mancanegara. 

Perlu diketahui bahwa lintong adalah jenis kopi yang langsung dipetik dari pokok kopi. Lantaran begitu terkenalnya merk Kopi lintong, sampai-sampai sebagian masyarakat menyamakan antara kopi Lintong Brastagi, Sipirok, Kopi Sumatra Mandheling, Kopi Sidikalang, dan Dolok Sanggul.

Untuk anda yang ingin membeli kopi lintong ini, Namoura Coffee menyediakan kemasan kopi bubuk dengan tiga variasi : 250 gram, 500 gram, dan 1 Kg.

Mengenal Kenikmatan Kopi Sumatera, Kopi Terbaik Dunia

August 18, 2020 1 comment

00 Namoura Coffee - Rumah Batak 02

 

Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor kopi terbesar di dunia. Ada banyak sekali jenis kopi yang tumbuh di indonesia. Salah satunya adalah kopi yang berasal dari sumatera. Bagi peminat kopi, pasti tidak asing dengan nama kopi sumatera. Ini. untuk lebih jelasnya kita akan membahas semua tentang kopi asli sumatera.

Apa Itu Kopi Sumatera

Seperti namanya kopi ini berasal dari sumatera utara. Memiliki cita rasa yang komplek dan berat. Selain itu teksturnya lebih halus dibandingkan jenis kopi lain di dunia. Proses pengelolaannya bisa memakai cara semi washed atau dry processed. Untuk jenis kopi yang tumbuh di pesisir selatan sumatera, dikenal dengan nama kopi lintong. Untuk yang tumbuh di bagian barat. Dikenal dengan kopi gayo dan masih banyak jenis kopi yang berasal dari sumatera lainnya.

Sebagian kopi yang berkualitas di indonesia memang berasal dari sumatera. Kopinya memiliki kekhasan tersendiri. Bahkan di daerah lampung, satu tahun bisa menghasilkan lebih dari 1,5 ton kopi per hektarnya. Masih banyak kebun kopi di sumatera. Sehingga setiap tahunnya selalu dihasilkan kopi yang banyak.

Asal Mula Kopi Sumatera

Kopi sumatera tidak hanya dikenal oleh masyarakat indonesia saja. Bahkan ke populeran kopi ini sampai ke penikmat kopi di luar negeri. Bahkan di amerika serikat, kopi dari sumatera ini laris manis. Asal mula kopi sumatera ini sudah ditanam sejak zaman dulu. Dikembangkan oleh petani lokal, sehingga menghasilkan kopi yang berkualitas dengan tekstur yang enak. Ada kopi lampung, kopi sidakalang, kopi aceh, kopi gayo dan masih banyak lainnya.

Manfaat Kopi Sumatera

Ternyata konsumsi kopi juga memiliki banyak manfaat. Tak hanya untuk mengatasi rasa kantuk saja. Berikut ini manfaat kopi sumatera yang harus anda ketahui:

Bisa meningkatkan memori

Kafein yang ada di kopi ternyata bisa meningkatkan memory. Penyakit alzheimer dan dementia merupakan penyakit yang berhubungan dengan memory. Menurut sebuah penelitian, dengan konsumsi dua gelas kopi setiap harinya. Dapat membantu ingatan lebih lama. Sehingga bisa mencegah terkena penyakit alzaimer atau dementia.

Mencegah Kanker

Konsumsi kopi setiap harinya, ternyata bisa mencegah terkena penyakit kanker endrometrium. Hal ini dikarenakan kandungan didalam kopi bisa menjaga kandungan hormon estrogen dan insulin didalam tubuh. Selain itu kopi mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Sehingga perkembangan sel kanker akan terhambat. Untuk pemilik maag, lebih baik batasi konsumsi kopi.

Mencegah Penuaan Dini

Tidak ingin cepat tua dan keriput, cobalah untuk konsumsi kopi sumatera secara rutin. Kopi mengandung antioksidan, sehingga bisa menghilangkan racun didalam tubuh dari radikal bebas. Ini akan membuat sel beregenerasi dengan baik. Akhirnya keriput hilang dan penuaan dini tidak terjadi. Kulit menjadi lebih bersih dan sehat.

Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Jika anda ingin menurunkan berat badan dan membakar lemak, konsumsi kopi bisa membantu. Supaya pembakaran lemak efektif, anda harus meningkatkan sistem metabolisme terlebih dahulu. Olahraga termasuk cara untuk meningkatkan sistem metabolisme. Tetapi konsumsi kopi juga bisa membantu meningkatkan sistem metabolisme tubuh. Kandungan kafein didalam kopi ternyata bisa meningkatkan metabolisme, sehingga lemak cepat terbakar.

Jenis-Jenis Kopi Sumatera

Setelah mempelajari tentang apa itu, asal usul dan manfaat dari kopi asal sumatera ini. Kita akan membahas lebih jauh tentang jenis kopi sumatera yang banyak sekali. Berikut ini penjelasannya.

Kopi Sidakalang

109777620_10222795900182759_4350971006325628510_n

Kopi sidakalang tumbuh di daerah sumatera utara. Memiliki rasa dan aroma yang khas. Daerah ini berada di pegunungan, membuat pohon kopi bisa tumbuh dengan subur. Lokasinya dekat dengan bukit barisan. Memiliki ketinggian sekitar 1300-145- mdpl. Kadar bitterness dari kopi sidakalang cukup instens dan tinggi. Sehingga agak pahit rasanya. Proses pengelolaan dengan cara giling basah.

00 Kopi Bubuk Arabika Sidikalang 250 & 500 gram

Kopi Lintong

00 Kopi Arabika Lintong Bubuk

Kopi lintong pertama kali masuk ke sumatera pada tahun 1988, dibawah oleh kolonial belanda. Pertama kali ditanam di daerah bukit barisan yang dekat dengan danau toba. Selain itu juga ditanam di daerah kecamatan linting nihuta. Inilah alasan kenapa diberi nama kopi lintong. Memiliki aroma yang khas dan rasa yang kuat.

Tumbuhnya di daerah kabupaten humbang hasundutan. Lebih tepatnya berasa di kecamatan lintong nihuta dengan ketinggian 1400-1450 mdpl. Ada di danau toba dan kecamatan dolok sanggul dengan ketinggian 1450-1600 mdpl. Ciri-ciri dari kopi lintong antara lain memiliki rasa seperti dark chocolate, aciditynya rendah, bentuknya lebih tebal dan herbal. Proses pengelolaannya dengan cara giling basah.

Kopi Gayo

Kopi gayo berasal dari dataran tinggi aceh sumatera. Wilayah ini terkenal sebagai kota penghasil kopi berkualitas, Sebagian besar jenis kopi yang diproduksi adalah jenis kopi arabika. Sudah banyak penghargaan yang didapatkan oleh kopi gayo. Ada sertifikat fair trade, indonesia specialty coffe dan masih banyak lainnya. Wilayah tumbuh kopi gayo di sekitar daerah takengon, aceh tengah, gayo lues, dan bener meriah. Ketinggiannya sekitar 1200-1700 mdpl. Untuk pecinta kopi, wajib mengunjungi daerah ini untuk menemukan kopi terbaik di indonesia.

00 Kopi Arabika Gayo Bubuk

Ciri dari kopi sumatera ini memiliki rasa yang sangat kompleks. Semua rasa, aroma dan tekstur dari kopi gayo sangat sempurna. Tidak ada yang dominan satu sama lainnya. Sehingga memiliki rasa yang benar-benar enak. Bahkan after tasternya cukup panjang. Aromanya sangat enak, aciditynya seimbang dan bodynya juga sedang. Proses pengelolaannya dengan honey, washed process atau natural. Anda wajib untuk menikmati kopi paling enak di indonesia ini.

 Kopi Tanah Karo

Kopi tanah karo sudah popular sejak tahun 1900an. Pada waktu itu tentara belanda, membawa kopi ini ke eropa. Sehingga makin banyak orang yang suka dengan kopi tanah karo ini. Salah satu kopi sumatera ini memiliki rasa yang unik. Sebagian besar kopi yang ditanam di tanah karo jenis arabika. Lokasi penanamannya sekitar kabanjahe, berastagi dan lereng gunung sinabung. Ketinggian sekitar 1275 -1300 mdpl. Rasa kopi karo sedikit ada rasa jeruknya. Jadi seperti ada rasa asam-asam jeruk. Untuk proses pengolahannya dengan cara giling basah.

Kopi Minang Solok

Dulu kopi minang solok tidak begitu terkenal. Masih sedikit orang yang tahu. Tetapi 2 tahun yang lalu, kopi ini semakin popular dan menjadi pilihan kopi terbaik dari sumatera. Berasal dari daerah dataran tinggi solok. Tempat tumbuhnya dekat dengan gunung talang yang memiliki ketinggian 1200-1600 mdpl. Dibandingkan jenis kopi lainnya, kopi minang solok memiliki rasa yang lebih ringan. Rasanya seperti ada rasa buah-buahan. Rasanya hampir mirip dengan kopi afrika. Jika anda tidak suka kopi pahit, kopi minang solok bisa menjadi pilihan yang tepat. Proses pengelolaannya dengan cara honey, washed dan natural.

Kopi Bengkulu

Kopi bengkulu tentunya berasal dari bengkulu. Sebagian besar kopi yang ditanam disini adalah jenis kopi robusta. Di tanam sekitar gunung kaba yang memiliki ketinggian berkisar 800-1400 mdpl. Rasa dari kopi bengkulu bervariasi. Ada yang rasanya seperti buah-buahan, ada yang rasa kakao dan bahkan ada yang rasa rempah-rempah. Untuk proses pengolahannya dengan fully washed atau semi washed.

Kopi Kerinci

Daerah kerinci menghasilkan kopi robusta. Ada beberapa tempat yang menghasilkan kopi arabika. Bahkan pada tahun 2014, ada beberapa tempat yang mulai memproduksi kopi liberica. Banyak ditanam dilereng gubung kerinci. Dengan ketinggian 500-1500 mdpl. Daerah ini kandungan organiknya sangat tinggi. Sehingga bisa menghasilkan kopi yang berkualitas. Selain di lereng gunung kerinci, juga ditanam di daerah batu ampar, gunung tujuh, solok selatan dan sungai penuh. Rasanya seperti campuran antara gerbal dan cinnamon. Kaya dengan rempah-rempah. Proses pengolahan dengan full wash atau giling basah.

 Kopi Lampung

Jenis kopi selanjutnya adalah kopi lampung. Jenis ini memang sangat terkenal. Bahkan banyak perusahaan produksi kopi yang memiliki perkebunan didaerah sini. Sebagian besar kopinya adalah kopi robusta. Tempat penanamannya ada di lampung tengah, lampung barat dan tanggamus. Memiliki rasa seperti coklat yang komplek dan tinggi. Proses pengolahannya masih natural atau cara tradisional.

Itulah beberapa jenis kopi sumatera yang bisa anda konsumsi. Setiap jenis memiliki rasa, aroma dan tekstur yang berbeda-beda. Jadi pilihan varian kopi yang paling anda sukai.